Senin, 06 April 2009

Pemasangan Kabel Jaringan


MELDA SYOVINA
91719 / 2007

Kabel Twisted-Pair

Kabel Twisted-Pair ini adalah salah satu kabel yang lebih sering digunakan, bentuk
kabel ini secara fisik memiliki ujung konektor yang serupa tapi tak sama, alias mirip
dengan konektor kabel telepon. Yang membedakannya jika dilihat secara fisik
hanyalah ukuran dari ujung konektor kabel Twisted-Pair ini lebih besar dari ujung
konektor kabel telepon. Sedikit tambahan, Twisted-Pair kadang juga disebut RJ-45
dan kabel telepon disebut dengan RJ-11.....
Unshielded twisted-pair
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang
menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal.
UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam
jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja
yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis
yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel
Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari
interferensi elektromagnetik.
Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa
kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti
tertulis dalam tabel berikut.
Kategori Kegunaan
Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog
Category 2 (Cat2) Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik
Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik
Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
Enhanced Category 5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik
Category 6 (Cat6)
Category 7 (Cat7)
Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5
(Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam
jaringan berbasis teknologi Ethernet
Category 1
Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah,
yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan
sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telefon analog Plain Old Telephone
Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang
sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam
jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.
Category 2
Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk
mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data
hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan
node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik
kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa
kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4,
atau Category 5.
Category 3
Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk
mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4
pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3
merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari
perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan
10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring
yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP
Category 3 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik
Nilai pada frekuensi 10
MHz
Nilai pada frekuensi 16
MHz
Attenuation (pelemahan
sinyal)
27 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki
Near-end Cross-Talk
(NEXT)
26 dB/1000 kaki 23 dB/1000 kaki
Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki
Impendansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%)
Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki
Category 4
Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk
mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel
ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat
pasang kawat yang dipilin ( twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat
mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM
Token Ring 16 megabit per detik.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP
Category 4 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik Nilai pada frekuensi 10 MHz Nilai pada frekuensi 20 MHz
Attenuation 20 dB/1000 kaki 31 dB/1000 kaki
Near-end Cross-Talk 41 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki
Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki
Impedansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%)
Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki
Category 5
Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk
mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per
detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat
yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah
distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication
Industry Association (TIA).
Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet
(100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling
populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat
lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik
kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua
instalasi jaringan.
Karakteristik
Nilai pada frekuensi 10
MHz
Nilai pada frekuensi 100
MHz
Attenuation 20 dB/1000 kaki 22 dB/1000 kaki
Near-end Cross-talk 47 dB/1000 kaki 32.3 dB/1000 kaki
Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki
Impendansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%)
Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki
Structural return
loss
16 dB 16 dB
Delay skew 45 nanodetik/100 meter 45 nanodetik/100 meter
Enhanced Category 5
Kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan
kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu
mendukung frekuensi hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan
dalam jaringan Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih
disarankan untuk mencapai kinerja tertinggi.
Pengabelan UTP Category 5
Pengabelan UTP Category 5 Straight
Pengabelan UTP Category 5 Crossover
Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category
5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni Crossover cable dan Straight-through
cable. Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama
(NIC dengan NIC lainnya, hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain), sementara
kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan hub atau NIC
dengan switch.
Pemasangan Kabel Twisted Pair
Kabel Twisted-Pair adalah kabel yang paling banyak digunakan untuk
membuat koneksi LAN. Konektor RJ-45 merupakan pasangan dari kabel ini. Untuk
memasangkannya diperlukan teknik tertentu dan alat yang khusus.
Kabel UTP, Konektor RJ-45
Alat yang digunakan untuk menyambungkan antara kabel dan konektor
dinamakan cramping.
1. Tipe Pemasangan Kabel
Ada dua susunan kabel yang umum digunakan untuk koneksi ini yaitu :
Susunan 1 (tipe A) terdiri atas warna-warna kabel :
1. putih hijau
2. hijau
3. putih orange
4. biru
5. putih biru
6. orange
7. putih coklat
8. coklat
Susunan 2 (tipe B) terdiri atas warna-warna kabel :
1. putih orange
2. orange
3. putih hijau
4. biru
5. putih biru
6. hijau
7. putih coklat
8. coklat
Untuk memasangkan kabel dari hub ke komputer digunakan kabel straight
yaitu untuk kedua ujungnya digunakan susunantipe A. Sedangkan untuk
memasangkan kabel dari hub ke hub atau dari komputer ke komputer digunakan
kabel
cross yaitu ujung pertama digunakan susunan tipe A dan diujung kedua digunakan
susunan tipe B.
Penggunaan Cramping juga perlu diperhatikan untuk memotong kabel
digunakan pada bagian yang mempunyai satu mata pisau , untuk mengelupas
digunakan pada bagian yang mempunyai mata pisau dua dikedua sisi. Sedangkan
untuk menjepitkan kabel ke konektor digunakan bagian yang berlubang dan
mempunyai bentuk seperti ujung konektor.
2. Cara Pemasangan Kabel ke Konektor
Langkah untuk mengcramping kabel ke konektor adalah dengan cara meotong
kabel dengan panjang yang dibutuhkan. Maksimal untuk kabel ini panjangnya adalah
100 m jika lebih dari itu diperlukan alat repeater untuk meyambungkan kedua kabel
dan memperbesar koneksi yang masuk. Setelah dipotong kemudian kulit kabel
dikupas dengan Cramping untuk 2 mata pisau sehingga kelihatan 8 warna berbeda
dari kabel. Kemudian kabel-kabel diluruskan dan diurutan sesuai susunan yang sudah
ditentukan lalu dipotong agar panjang kabelnya sama dan terus dipertahankan
sampai
kabel dimasukkan ke dalam konektor. Setelah kabel masuk ke dalam konektor lalu
kabel ditekan ke dalam konektor dan kemudian baru dijepit dengan Cramping sampai
dipastikan kabel tidak bisa lepas lagi dari konektor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar