Minggu, 26 April 2009

Installasi linux ubuntu....!

INSTALASI LINUX UBUNTU

Proses pra instalasi
1. Booting CD
Beberapa langkah yang dapat digunakan dalam booting cd adalah :
a. Masukkan cd instaler Ubuntu kedalam cd-room dan restart komputer anda.
b. Aktifkan bios saat melakukan restart dengan menekan F2 atau DEL pada keyboard.
c. Pada layar bios, arahkan seleksi pilihan boot menggunakan tombol panah kanan pada tombol keyboard. Tentukan prioritas booting cd-room sebagai pilihan booting utama.
d. Setelah selesai melakukan pengaturan, tekan tombol F10 dan ENTER pada keyboard.

2. Pilihan bahasa panduan instalasi
Setelah melakukan perubahan diatas, maka komputer akan melakukan booting pada cd Ubuntu tersebut secara otomatis. Anda dapat memilih bahasa yang akan digunakan sebagai bahasa panduan instalasi pada kotak pilihan bahasa yang muncul.

Proses instalasi

1. Pemilihan kota dan zona waktu
Proses instalasi tahap ini adalah memilih nama kota dan zona waktu-tempat anda menginstal sistem operasi Ubuntu.

2. Pemilihan keyboard layout
Tahap ini merupakan proses pemilihan keyboard layout (default USA/English) untuk menguji hasil ketikan, apakah tombol karakter pada keyboard dikenali atau tidak.

3. Pembuatan partisi harddisk
Tahap ini menyediakan dua cara yang dapat anda pilih untuk membuat partisi harddisk, yaitu Guided-use entire disk dan Manual. Pilihan guided-use entire disk dapat dipilih jika ingin menggunakan seluruh harddisk untuk diinstal; dengan syarat,seluruh data akan dihapus.
Pilihan maual dapatdipilih untukmenggunakan sebagian partisi harddisk untuk instalasi Ubuntu.
Gunakan perintah continue jika muncul kotak dialog Create new empty partition table on this device ... then all current partition will be removed.
Selanjutnya, pada daftar partisi harddisk yang mungkin muncul adalah :
Free space yang memandakan bahwa partisi harddis tersebut kosong.
Bernama dan bertipe, misalnya : /dev/sda1, tipenya NTFS atau FAT atau ext3, yang menandakan bahwa partisi tersebut berisi suatu data.

Partisi yang bertuliskan “free spacce” dapat anda jadikan menginstal file system dengan cara memilih partisi tersebut dan memilih perintah new partion. Gunakan perintah edit partition untuk menjadikannya partisi untuk menyimpan file system. Setelah itu, pada kotak Mount point, masukkan tanda ‘/’, yang menunjukkan bahwa hardisk tersebut akan digunakan sebagai file system Ubuntu. Terakhir ,membuat memory swap dengan membuat partisi kecil dari kapasitas hardisk yang tersisa. Pilihlah mode swap area pada kotak use as.

4. Pemberian user name dan password
Pada tahap ini, melakukan proses pemberian username dan password untuk login dan root.

5. Informasi setting instalasi
Tahap ini merupakan informasi setting installasi. Klik tombol Install untuk memulai proses instalasi. Pasa proses instalasi yang memakan waktu 30-40 menit ini, harddisk akan dipartisi ulang dan sistem Ubuntu akan diinstall ke dalam harddisk.

6. Perintah restart komputer
Setelah proses instalasi selesai, kita harus melakukan reboot agar sistem dapat digunakan dengan baik. Klik tombol restart now.setelah selesai, keluarkan cd instakker, kemudian tekan tombol ENTER.

Bios...!

BIOS


Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
Memuat dan menjalankan sistem operasi
Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (Βίος).

//
Komponen BIOS
Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:
Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.

ROM dan NVRAM
BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat penyimpanan BIOS.
Tipe ROM
Cara penulisan
Dapat dihapus
Jenis BIOS
Mask ROM
Photolithography
Tidak
ROM BIOS
Programmable ROM (PROM)
PROM Writer
Tidak
ROM BIOS
Erasable PROM
EPROM/PROM Writer
Ya, dengan menggunakan EPROM Rewriter atau menyinarinya dengan sinar ultraviolet tepat pada lubang kuarsa bening.
ROM BIOS
Electricly EPROM
EEPROM/EPROM/PROM Writer
Ya, dengan menggunakan EEPROM Rewriter, atau secara langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan menggunakan perangkat lunak EEPROM Programmer.
ROM BIOS
Flash ROM
EEPROM Writer atau software yang dapat menulisi Flash ROM
Ya, dengan menggunakan EEPROM Writer, atau langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan menggunakan perangkat lunak Flash BIOS Programmer.
Flash BIOS


Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai litium CR-2032 habis dayanya atau dicabut dari slotnya
Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.
Pembuat BIOS
Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut:
Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS
Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.
Microids Research
Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer, dan OEM-OEM lainnya.
Update BIOS
BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunak yang disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya, karena memang sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya). Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak, sehingga komputer pun tidak dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korupsi) terhadap BIOS, beberapa motherboard memiliki BIOS cadangan . Selain itu, kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam EEPROM/Flash memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block". Boot block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik-baik saja (dengan menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti checksum, CRC, hash dan lainnya) sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak, maka boot block akan meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan menggunakan floppy disk yang berisi program flash memory programmer dan image BIOS yang sama atau lebih baik. Pembuat motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka atau menghilangkan beberapa bug yang mengganggu.
Masa depan BIOS
BIOS telah lama digunakan dalam industri PC, yakni semenjak IBM PC dirilis pada tanggal 21 Agustus 1981. Karena BIOS masih berjalan pada modus real (real-mode) yang lambat, maka para desainer PC bersepakat untuk mengganti BIOS dengan yang lebih baik dari BIOS yaitu EFI (Extensible Firmware Interface) yang diturunkan dari arsitektur IA-64 (Itanium). Rencananya, hal ini akan direalisasikan pada komputer baru pada tahun 2008.
Pranala luar
(en) Phoenix Technologies
(en) Award.com atau Phoenix.com
(en) American Megatrends Incorporated

Minggu, 12 April 2009

Melda Syovina
91719 / 2007

KONEKSI JARINGAN

A.TUJUAN ;

1. Mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan untuk membangun jaringan
computer.
2. Melakukan konfigurasi jaringan secara hardware dan software untuk jaringan
local area network.

B.ALAT DAN BAHAN

1. computer pribadi (PC) dengan NOS (Network Operating System)
2. kabel UTP (yang sudah terpasang konektor RG-45) Straigh dan cross
3. NIC (Network Interface Card)
4. Toolset
5. HUB / Switch

C. TEORI PENDUKUNG

Setiap PC yang akan dihubungkan ke jaringan computer untuk membentuk
berbagai macam topologi harus menggunakan peralatan yang dikenal dengan nama
network Interface Card (NIC), dan masing-masing NIC harus cocok dan sesuai dengan
jenis media yang digunakan seperti kabelcoax, twisted pair, atau fiber-optic.
Agar dapat digunakan, NIC harus memiliki device driver untuk Setiap system
operasi. Device driver ini dapat diperoleh dari pembuat operating system maupun dari
pembuat NIC itu sendiri.
Perangkat lunak yang digunakan menghubungkan masing-masing computer
digunakan Sistem Operasi (OS0. Secara garis besar OS dibagi atas dua tipe, yaitu OS
yang digunakan sebagai desktop (standalone) dan OS yang digunakan untuk kepentingan
jaringan.

Sistem operasi jaringan dibedakan lagi menjadi dua berdasarkan tipe jaringannya,
yaitu :

1. Jaringan Client-Server
Server adalah computer yang menyediakan fasilits bagi computer-komputer lain
didalam jaringan dan client adalah computer-komputer yang menerima atau
menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe clientserver
disebut dengan Dedicated Server karena murni berpern sebagai server yang
menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak berperan
sebagai workstation.

2. Jaringan Peer to Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server
dijaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak
berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berpern sebagai
workstation.

Protokol

Beberapa protocol jaringan antara lain:

a. Net Beui

Merupakan protocol yang banyak digunakan dalam jaringan local berbasis SO
windows. Protokol ini sangat baik dan cepat untuk berharing data, namun
protocol ini tidak dapat dirouting sehingga jarang digunakan untuk jaringan.

b. IPX & SPx (Internetwork paket exchange / Sequence paket exchange)

PRotokol hampir sama bahkan mirip dengan NetBeui, hanya saja
perbedaannya protocol ini dapat dirouting. Jadi dapat memungkinkan
terjadinya MAN.

c. Protokol yang dikembangkan oleh OSI / ISO

Protocol ini merupakan standar referensi acuan didalam pengembangan
protocol dan sudah digunakan oleh beberapa institusi, sayangnya segala
macam informasi tentang protocol ini harus dibeli melalui ISO dan hal ini
menyebabkan perkembangan ISO-OSI menjadi lambat.

d. TCP /IP (Tranmimition Control Protokol / Internet Protokol)

Adalah protocol yang digunakan di jaringan global karena memiliki system
pengalamatan yang baik dan memeliki system pengecekkan data. Ini
merupakan kumpulan protocol-protokol yang dibuat untuk menangani
komunikasi data dalam jaringan computer dimana masing-masing protocol
tersebut bertanggung jawab atas fungsi masing-masing.
Agar masing-masing computer dapat berkomuikasi dengan baik dibutuhkan IP
Address, dimana tiap kompuer dihubungkan melalui media tranmisi
pengkabelan seperti UTP, coaxil atau fiber optic.

Contoh : 192.168.0.100
192.168.0 merupakan Network ID sedangkan 100 merupakan Host ID.

D. LANGKAH KERJA PRATIKUM

1. Siapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan dan pastikan dalam keadaan baik
dan bisa berkerja.
2. Pastikan NIC PCI sudah terpasang
3. Pasang Ethernet card dan pastikan driver Ethernet card terinstall dengan benar.
4. Jika sudah terinstall dengan benar, hubungkan Ethernet card anda dengan kabel
UTP. Untuk pertama kali digunakan kabel cross dan hubungkan dua buah
computer anda dengan teman di sebelah anda (gunakan kabel cross yang telah
anda buat benar)
5. Aturlah konfigurasi IP computer anda kedalam class-C.
6. Jalankan program ping untuk melihat konektifitas antara computer anda ke
jaringan dan koneksi computer anda dengan computer teman anda.
7. Setelah berhasil menggunakan kabel cross untuk connect dengan dua buah PC
kemudian gunakan kabel straight yang menghubungkankomputer anda dengan
Switch-HUB.
8. Lakukan sharing folder drive anda dengan cara :
Klik kanan folder yang akan disharingkan, kemudian klik sharing dan ok.

Senin, 06 April 2009

Pemasangan Kabel Jaringan


MELDA SYOVINA
91719 / 2007

Kabel Twisted-Pair

Kabel Twisted-Pair ini adalah salah satu kabel yang lebih sering digunakan, bentuk
kabel ini secara fisik memiliki ujung konektor yang serupa tapi tak sama, alias mirip
dengan konektor kabel telepon. Yang membedakannya jika dilihat secara fisik
hanyalah ukuran dari ujung konektor kabel Twisted-Pair ini lebih besar dari ujung
konektor kabel telepon. Sedikit tambahan, Twisted-Pair kadang juga disebut RJ-45
dan kabel telepon disebut dengan RJ-11.....
Unshielded twisted-pair
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang
menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal.
UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam
jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja
yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis
yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel
Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari
interferensi elektromagnetik.
Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa
kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti
tertulis dalam tabel berikut.
Kategori Kegunaan
Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog
Category 2 (Cat2) Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik
Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik
Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
Enhanced Category 5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik
Category 6 (Cat6)
Category 7 (Cat7)
Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5
(Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam
jaringan berbasis teknologi Ethernet
Category 1
Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah,
yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan
sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telefon analog Plain Old Telephone
Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang
sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam
jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.
Category 2
Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk
mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data
hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan
node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik
kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa
kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4,
atau Category 5.
Category 3
Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk
mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4
pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3
merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari
perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan
10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring
yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP
Category 3 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik
Nilai pada frekuensi 10
MHz
Nilai pada frekuensi 16
MHz
Attenuation (pelemahan
sinyal)
27 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki
Near-end Cross-Talk
(NEXT)
26 dB/1000 kaki 23 dB/1000 kaki
Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki
Impendansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%)
Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki
Category 4
Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk
mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel
ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat
pasang kawat yang dipilin ( twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat
mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM
Token Ring 16 megabit per detik.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP
Category 4 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik Nilai pada frekuensi 10 MHz Nilai pada frekuensi 20 MHz
Attenuation 20 dB/1000 kaki 31 dB/1000 kaki
Near-end Cross-Talk 41 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki
Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki
Impedansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%)
Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki
Category 5
Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih
baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk
mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per
detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat
yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah
distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication
Industry Association (TIA).
Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet
(100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling
populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat
lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik
kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua
instalasi jaringan.
Karakteristik
Nilai pada frekuensi 10
MHz
Nilai pada frekuensi 100
MHz
Attenuation 20 dB/1000 kaki 22 dB/1000 kaki
Near-end Cross-talk 47 dB/1000 kaki 32.3 dB/1000 kaki
Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki
Impendansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%)
Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki
Structural return
loss
16 dB 16 dB
Delay skew 45 nanodetik/100 meter 45 nanodetik/100 meter
Enhanced Category 5
Kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan
kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu
mendukung frekuensi hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan
dalam jaringan Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih
disarankan untuk mencapai kinerja tertinggi.
Pengabelan UTP Category 5
Pengabelan UTP Category 5 Straight
Pengabelan UTP Category 5 Crossover
Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category
5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni Crossover cable dan Straight-through
cable. Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama
(NIC dengan NIC lainnya, hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain), sementara
kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan hub atau NIC
dengan switch.
Pemasangan Kabel Twisted Pair
Kabel Twisted-Pair adalah kabel yang paling banyak digunakan untuk
membuat koneksi LAN. Konektor RJ-45 merupakan pasangan dari kabel ini. Untuk
memasangkannya diperlukan teknik tertentu dan alat yang khusus.
Kabel UTP, Konektor RJ-45
Alat yang digunakan untuk menyambungkan antara kabel dan konektor
dinamakan cramping.
1. Tipe Pemasangan Kabel
Ada dua susunan kabel yang umum digunakan untuk koneksi ini yaitu :
Susunan 1 (tipe A) terdiri atas warna-warna kabel :
1. putih hijau
2. hijau
3. putih orange
4. biru
5. putih biru
6. orange
7. putih coklat
8. coklat
Susunan 2 (tipe B) terdiri atas warna-warna kabel :
1. putih orange
2. orange
3. putih hijau
4. biru
5. putih biru
6. hijau
7. putih coklat
8. coklat
Untuk memasangkan kabel dari hub ke komputer digunakan kabel straight
yaitu untuk kedua ujungnya digunakan susunantipe A. Sedangkan untuk
memasangkan kabel dari hub ke hub atau dari komputer ke komputer digunakan
kabel
cross yaitu ujung pertama digunakan susunan tipe A dan diujung kedua digunakan
susunan tipe B.
Penggunaan Cramping juga perlu diperhatikan untuk memotong kabel
digunakan pada bagian yang mempunyai satu mata pisau , untuk mengelupas
digunakan pada bagian yang mempunyai mata pisau dua dikedua sisi. Sedangkan
untuk menjepitkan kabel ke konektor digunakan bagian yang berlubang dan
mempunyai bentuk seperti ujung konektor.
2. Cara Pemasangan Kabel ke Konektor
Langkah untuk mengcramping kabel ke konektor adalah dengan cara meotong
kabel dengan panjang yang dibutuhkan. Maksimal untuk kabel ini panjangnya adalah
100 m jika lebih dari itu diperlukan alat repeater untuk meyambungkan kedua kabel
dan memperbesar koneksi yang masuk. Setelah dipotong kemudian kulit kabel
dikupas dengan Cramping untuk 2 mata pisau sehingga kelihatan 8 warna berbeda
dari kabel. Kemudian kabel-kabel diluruskan dan diurutan sesuai susunan yang sudah
ditentukan lalu dipotong agar panjang kabelnya sama dan terus dipertahankan
sampai
kabel dimasukkan ke dalam konektor. Setelah kabel masuk ke dalam konektor lalu
kabel ditekan ke dalam konektor dan kemudian baru dijepit dengan Cramping sampai
dipastikan kabel tidak bisa lepas lagi dari konektor.